TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan memanfaatkan Blok Rokan untuk sebesar-besarnya kemakmuran bangsa dan negara, khususnya masyarakat Riau dan lebih khusus lagi masyarakat Dumai.
Baca: Jokowi - Ma'ruf Gunakan Hologram untuk Blusukan dan Lawan Hoaks
"Saya telah seringkali menyampaikan bahwa pada 2018 Blok Rokan telah dimenangkan oleh Pertamina," kata Jokowi dalam kampanye terbuka di Lapangan Bukit Gelanggang, Dumai, Riau, Selasa, 26 Maret 2019.
Menurut capres petahana itu, pemerintah akan terus menjalankan operasi Blok Rokan dan akan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran bangsa dan negara.
Blok Rokan memiliki luas wilayah 6.264 km2 dengan dua lapangan minyak terbesar, yakni Minas dan Duri. Kedua lapangan tersebut menjadi lapangan minyak terbesar karena hasil produksi yang berlimpah.
PT Chevron Pacific Indonesia mengelola Blok Rokan sejak tahun 1924 dan melakukan produksi pertama pada tahun 1952. Saat itu, tingkat produksi di lapangan Minas masih berada di posisi 15.000 barel per hari (bph) dan terus meningkat lebih dari 100.000 bph.
Dalam perjalanan panjang tersebut, pada tahun 2017 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sempat mempersilakan Chevron memperpanjang kontraknya sebab pada tahun 2021 kontrak pengelolaan tersebut akan habis.
Sementara itu, Pertamina juga mengajukan proposal untuk mengelola Blok Rokan mulai tahun 2021. Hal ini dilakukan untuk mensejajarkan dengan perusahaan minyak papan atas dunia.
Akhirnya pada 31 Juli 2018 perebutan tersebut diselesaikan. Kementerian ESDM memutuskan pengelolaan Blok Rokan pada tahun 2021 jatuh kepada Pertamina.
ANTARA